Until the Saint Loves Back Bahasa Indonesia

Baca Novel Oneshot Until the Saint Loves Back 
Bahasa Indonesia




Nama Lain  : 聖女が、慈しまれるまで, Seijo ga, Itsukushimareru made
Genre          : Fantasy, Romance
Authors       : Kurosugikuron
Artis            : Zallkk
penerjemah : kaito

Dalam sebuah kerajaan tertentu, ada seorang Saint bernama Alicia, seorang gadis yang lebih cantik dibandingkan dengan siapapun.
Dikatakan bahwa dengan tangannya yang putih dan ramping dalam memanjatkan doa, malaikat sendiri akan berbicara dengannya.

Alicia selalu sibuk.
Jika akan ada konflik yang terjadi, dia pergi ke tempat yang jauh untuk memperingatkan orang-orang.
Dalam rangka untuk berdoa kepada Dewa, dia berlatih menyanyi.

Dia menarikan tarian panen dengan sempurna dan indah.
Hal ini, berlangsung setiap hari, setiap hari, setiap hari, setiap hari, setiap hari.

Bersantai, istirahat, waktu luang, apa itu? Apa kau bisa memakannya? Apa rasanya enak?
Saint Alicia yang cantik merasa sendirian di dunia ini.
Alicia sudah merasa lelah.

(Suatu hari nanti, aku ingin menghabiskan waktuku dengan tenang dan sendirian.)

Di dalam hatinya, dia memiliki keinginan yang kecil.
Tidak, karena hanya dia satu-satunya Saint yang ada, bisa dibilang itu adalah keinginan terbesarnya.

Alicia sudah berumur 16, artinya dia sudah dewasa.
Dia menerima banyak lamaran dari berbagai pria.
Semua orang sangat menantikan kejadian ini.

Alicia mencoba berbicara seperti biasa dengan senyum cemerlangnya.
Tapi, karena senyumnya itu, banyak pria saling bertarung.
Seorang pria yang terlihat pintar melihat mata Saint, dan keinginan gelap muncul di dalam hati si pria itu.

Akhirnya, Alicia berkata, “Saat aku berada di kerajaan ini, konflik terus saja terjadi. Sebagai seorang Saint, aku tidak bisa membiarkan hal ini. Oleh karena itu, aku akan sendirian berdoa kepada Dewa di menara yang berada di dalam hutan.”

Untuk kata-kata Saint, para pria tersebut tidak punya pilihan selain mengangguk setuju.
Akhirnya, keinginan Alicia telah terkabulkan.


******


Alicia, yang tinggal di menara hutan, merasa senang.
Terbangun oleh suara burung, mencuci wajahnya di air hutan yang indah ini, dan membasuh dirinya sendiri.
Kemudian, di tengah hari, berdoa kepada Dewa.

Karena Alicia cukup beriman sampai membuatnya menjadi seorang Saint, tidak terlalu sulit baginya untuk melanjutkan berdoa.
Dia berdoa sangat rajin dengan suara kecil, mirip dengan nyanyian burung-burung; tidak cukup keras untuk membuat orang bisa mendengarnya.

Dan kemudian, dia tidur di malam hari.
Ketika ia membuka matanya di pagi hari, dunia akan menjadi berkilau; hidupnya terasa begitu indah.
Dan seperti itu, bulan demi bulan pun berlalu.

“Aku ingin bernyanyi.”

Suara Alicia terbawa oleh angin melalui hutan.
Setelah itu, tok-tok, suara ketukan kecil datang dari jendela.

Hal semacam ini tidak mungkin bisa terjadi, karena tak seorang pun bisa menaiki tempat menara yang tinggi ini.

Dengan Waspada, Alicia sedikit takut membuka jendela.

“Jadi, apa yang kita punya di sini ...?”

Lalu, Sebuah buah menggelinding di sana.
Itu adalah buah persik yang matang.

Ia memandang ke luar jendela, dan melihat seekor naga bertengger di atap menara.

"Apa ini untukku?"

Naga tersebut mengangguk.
Untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, Alicia tersenyum tulus kepada seseorang.

(Karena aku menerima berkah Dewa sebagai Saint, aku tidak membutuhkan makanan.)

Manisnya buah persik tersebut membasahi tenggorokan Alicia.

*****

Dengan demikian, pertukaran antara sang naga dan Alicia terus berlanjut.
Pada suatu hari,  suatu waktu, sang naga membawa beberapa jenis buah.

Terkadang dia membawa apel,
Kadangkala dia membawa buah pir,
Terkadang juga membawa sekumpulan ceri.

Alicia berterima kasih kepada Dewa dan sang naga untuk anugerah alam, karena mereka semua rasanya sangat enak.

Sebagai seorang Saint yang memberikan doa dengan perasaan tenang, hutan tersebut menumbuhkan lebih banyak buah dari sebelumnya; mereka tumbuh  berlimpah.

Suatu hari, Alicia bertanya, “Apa aku boleh menyentuhmu?”

Sang naga pun mengangguk dan terbang ke pinggir jendela.

Angin dari kepakan sayap sang naga meniup rambut Alicia, dan naga menyipitkan matanya.

“Ternyata kau cukup besar juga”

Sang naga tersebut berukuran cukup besar sampai bisa menutupi tubuh Alicia dengan satu sayap.
Alicia dengan lembut membelai kepala sang naga.

“Rasanya dingin tapi terasa cukup bagus. Sisikmu yang berwarna coklat benar-benar indah. Kau pasti dicintai oleh tanah yang luas ini.”

Mendengar itu, Naga tersebut membuat suara yang menyenangkan.

*****

Di hari yang lain, Alicia terbangun karena suara bising dari burung-burung.
Berbeda dari biasanya, pada pagi ini, ia memiliki firasat buruk.

Dari jauh, ada suara langkah kaki banyak orang.
Alicia mengunci pintu menara, dan melihat ke bawah dari jendela yang berada di ruangan tertinggi.

Untuk beberapa alasan, beberapa pasukan yang mengenakan seragam berwarna-warni mengunjungi Alicia.

“Mengapa kalian datang kesini?”

Dan di balas oleh perwakilan pasukan tersebut, “Saint Alicia-sama, tolong maafkan kami atas kunjungan yang mendadak ini. Tampaknya ada seekor naga yang menetap di hutan ini. Untuk keselamatan anda, kami akan menundukkan naga berbahaya tersebut.”

Mata Alicia melebar.
Pemikiran gelap orang-orang ini bisa terlihat dimatanya.

(Jika aku bisa membunuh naga ini, Saint-sama akan menyukaiku, dan kami akan menikah. Ternyata hutan ini cukup subur juga, negara kita akan diberkati dengan panen yang baik.)


Alicia pernah mengunjungi berbagai kerajaan dan para pangeran mereka; salah satu diantara mereka tampaknya telah datang ke hutan ini “untuk keselamatannya.”

Bahkan jika Alicia mengatakan, “Naga tersebut tidak berbahaya,” mereka pasti tidak akan mendengarkan perkataannya.

“Untuk para monster yang tidak mengerti perkataan manusia, Saint-sama, berhati-hatilah untuk tidak berbelas kasihan pada mereka. Anda ini sangat berharga, itul sebabnya aku ingin melindungi Anda.”

Pria itu berbohong.
Sang naga yang tak pernah mengucapkan sepatah kata, memiliki niat yang begitu tulus.
Alicia mulai menangis.

Itu hampir siang hari, waktu dimana sang naga biasanya datang.
Semua prajurit menunjuk busur  dan anak panah mereka ke arah langit.
Sang naga yang melihat ini merasa terkejut, dia menjatuhkan buah persik yang dia pegang.

Alicia menyeka air matanya dan berdoa kepada Dewa.
Dengan keinginannya yang kuat, suara murninya, dan perasaan cintanya.

———Tiba-tiba, sesuatu yang tak diduga terjadi.
Panah yang terlepas, mereka terbakar oleh api putih.

Dan kemudian, sang naga terbungkus ke dalams cahaya misterius, dan dia berubah menjadi seorang pemuda yang tampan.
Dia seperti dewa yang memakai pakaian platinum.

Orang-orang pun merasa takut, mereka bersujud sampai kepala mereka memukul ke tanah.

“Ketika membela hal-hal yang penting, kekuatan seorang Saint akan terwujud. Naga ini sangat berharga bagiku. Sang Dewa pun mengakui hal ini juga. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Aku, di tempat ini, hidup dengan orang ini, kumohon, silahkan pergi dari sini.”

Alicia memberi isyarat ke pemuda.
Pemuda tersebut, tanpa kesulitan, terbang ke bawah dan berdiri di samping Alicia.
Dengan sayap naga yang tumbuh di punggungnya, dia dengan lembut menutupi Alicia.

Kilauan pasangan mesra sangatlah indah; takkan ada manusia yang memusuhi mereka.

Para prajurit kembali dengan perasaan patah hati.
Karena pembicaraan ini menyebar ke berbagai negara, orang-orang tidak berani memasuki hutan lagi.

Alicia menatap orang di sebelahnya dan tersenyum.

“Untuk mengubahmu menjadi manusia dan mengejutkanmu, maaf. Tapi, Kau tidak pernah memohonnya, kan? Untuk diriku, Kau memberiku buah matang yang paling lezat. Untuk berpacaran denganku, kau memberikan hartamu.”

Pandangan pemuda itu berubah menjadi lembut.

"Ya. Aku terpikat dengan nyanyianmu, aku terpesona pada pandangan pertama, dan, akhirnya, aku mencintai keberadaanmu. Sekarang, aku merasa sangat bahagia. Memang, aku memberimu buah yang paling lezat, tetapi kau adalah hartaku yang tak tergantikan.”

"Baik."

Alicia memberikan senyuman yang cerah dan indah.

*****

Alicia menghabiskan hari-hari bahagianya di dalam hutan.
Abadi, selamanya, untuk seluruh hidupnya, dia merasa bahagia.

“Kupikir sendirian adalah yang terbaik, namu aku merasa bahagia bersamamu.”
Sembari berpegangan tangan, Alicia merasakan kehangatan yang mengalir melalui tangannya.

“Hanya hidup bersamamu jauh lebih indah dari sebelumnya. Kyaa!”

Pemuda naga memeluk Alicia dan mengusap pipi mereka bersama-sama.
Karena si pemuda adalah naga yang hanya hidup selama 20 tahun, gerakan itu sangat kekanak-kanakan.

Alicia merasa sangat bahagia.

“Aku sangat menyukai apapun yang mengekspersikan cinta murni. Jadi, namamu adalah Cahaya Cinta (Lucas).”

“Cinta Sejati (Alicia).”

Alicia memanggil nama pemuda itu berkali-kali.

Dunia memberkati mereka berdua dan diam-diam mengawasi mereka.






Catatan Penulis: Terima kasih telah membacanya. Saya menulis cerita yang manis.